Selasa, 28 Oktober 2008

KARAWANG EKSPRES

Antisipasi Kemungkinan Pemerasan
*** Terkait Penyidikan Kasus Gratifikasi

KARAWANG-Semua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang harus diperiksa oleh penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang apabila surat izin pemeriksaan dari Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan sudah turun.
Sebelumnya tiga anggota DPRD ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi terhadap proyek aspirasi. Sementara itu, Kejari Karawang diyakini tidak akan melakukan “tebang pilih” dalam kasus gratifikasi tersebut.
Pengacara ternama di Kabupaten Karawang, Asep Agustian SH mengatakan, Kejaksaan Tinggi Jawa Barat sebaiknya mendesak Gubernur agar segera menandatangani surat izin pemeriksaan terhadap tiga wakil rakyat yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus gratifikasi. Setelah itu, kata Asep, Kejati langsung menurunkannya ke Kejari Karawang.
Dikatakan, setelah mendapatkan surat izin pemeriksaan tersebut maka Kejari Karawang langsung melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap tiga anggota dewan yakni, Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Karawang H Ketong Noor Said, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Karawang Karda Wiranata dan Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Karawang H Jejen Apandi Nugraha.
“Setelah itu, Kejari juga harus memeriksa semua anggota dewan lainnya,” kata Asep kepada Pasundan Ekspres, Senin (27/10).
Akibat lambannya surat izin tersebut, kata Asep, proses hukum dalam perkara ini jadi terhalang. Padahal suatu perkara yang sudah cukup bukti harus segera maju ke Pengadilan Negeri Karawang agar secepatnya disidangkan. “Kasus ini sudah pada tahap sidik, jadi apa pun dasarnya perkara ini lanjut,” tegasnya.
Kendati lambat surat izin dari Gubernur Jawa Barat, tetapi Asep menyakini bahwa pihak Kejari Karawang tidak akan melakukan “tebang pilih” dalam perkara ini. Menurut Asep, dalam bahasa hukum tidak ada istilah “tebang pilih”. “Bahasa itu hanya dipergunakan untuk kehutanan saat melakukan penebangan pohon,” katanya seraya menambahkan tidak pengaruh terhadap proses hukum.
Terkait dengan adanya upaya-upaya dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk memeras para saksi-saksi yang telah dimintai keterangan oleh Kejari atau kepada para tiga tersangka untuk mendapatkan sejumlah uang, dengan mengatasnamakan Kepala Kejari Karawang, Kasi Intelijen Kejari Karawang dan Kasi Pidsus Kejari Karawang, Asep menegaskan, agar diantisipasi.
“Jangan coba-coba ada pihak ketiga untuk menjual-jual nama Kajari, Kasi Intelijen dan Kasi Pidsus untuk mendapatkan sejumlah uang dalam kasus ini,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan, dalam perkara kasus gratifikasi ini pihak Kejari Karawang telah bekerja secara proforsional dan profesional. Sebab, dengan waktu yang cukup panjang Kejari Karawang telah memeriksa sejumlah saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti hingga akhirnya menetapkan tersangka.
Namun, lanjut Asep, karena terbentur oleh surat izin dari Gubernur Jawa Barat, maka Kejari Karawang tidak langsung melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap tiga wakil rakyat yang disinyalir terlibat dalam kasus gratifikasi ini.(lsm)
============================


WNA Bebas Memilih Kewarganegaraan
*** Badukcatpil dan Kantor Imigrasi Sosialisasikan UU No 12 Tahun 2006

KARAWANG-Warga negara asing (WNA) yang menikah dengan warga negara Indonesia (WNI) diberikan kebebasan untuk memilih kewarganegaraan, apakah akan tinggal di Indonesia atau kembali ke negara asalnya. Bahkan anak dari hasil pernikahan tersebut bisa langsung ikut dengan ibunya. Tidak seperti dulu, anaknya harus ikut ke bapaknya.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II A Kabupaten Karawang, Alif Suaidi mengatakan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan, WNA telah diberikan keleluasaan untuk memilih kewarganegaraan dengan bebas.
”Apabila menikah dengan WNI, mereka bisa langsung ikut istrinya dan tinggal di Indonesia. Sedangkan anaknya pernikahan itu juga bisa ikut dengan ibunya, dan diberikan untuk memilih apakah akan tetap menjadi WNI atau tidak setelah berusia 18 atau setelah menikah,” katanya Alif kepada Pasundan Ekspres di sela-sela sosialisasi UU Nomor 12 tahun 2006 tentang kewarnegaraan di Aula Gedung Singaperbangsa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Senin (27/10).
Dikatakan, keleluasaan bagi WNA tersebut merupakan kemudahan bagi pemerintah untuh mengawasi WNA yang ada di Indonesia. Keleluasaan ini juga membuka peluang bagi WNA memilik hak kewarganegaraan yang ganda yakni di Indonesia dan di negara aslanya. ”Kita akan lebih mudah untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan WNA,” katanya.
Namun demikian, keleluasaan tersebut tidak serta merta untuk kebebasan WNA yang bekerja di Indonesia. Sebab, kata Alif, WNA yang bekerja tetap akan mengurus ijin kartu tinggal sementara (Kitas). Dari pengawasan yang dilakukan pihaknya, sejauh ini Kantor Imigrasi Karawang telah menangkap dua orang WNA yakni satu orang asal Korea dan Malaysia.
”Kedua WNA tersebut telah tinggal di Indonesia melebihi dari waktu yang ditetukan dalan Kitas yang dimilikinya,” tegasnya seraya menambahkan warga Korea tersebut bekerja di perusahaan di Bekasi, sedangkan warga Malaysia tersebut tinggal di Kabupaten Karawang karena telah menikah dengan orang Karawang.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kependudukan, Catatan Sipil, dan Keluarga Berencana (Badukcatpil & KB) Kabupaten Karawang, Sumaryadi mengatakan, setiap WNA yang di Kabupaten Karawang diwajibkan untuk mengurus Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT). Menurutnya, hingga saat ini WNA yang terdaftar mencapai 4.012 orang.
”Kebanyakan mereka berasal dari negara Korea dan Jepang dan bekerja di perusahaan yang tersebar di Kabupaten Karawang,” katanya.
Sebelumnya, Asisten (Asda I) Bidang Pemerintahan, Saleh Effendi mengharapkan agar Imigrasi dan Kependudukan Kabupaten Karawang lebih selektif dalam pengurusan dokumen-dokumen terlebih untuk kepentingan ke luar negeri untuk menghindari timbulnya permasalahan di kemudian hari.(lsm)
============================


6 Kades Sikapi Pencemaran Sungai
*** Layangkan Surat Pada Perusahaan

JATISARI-Menyusul kondisi air yang ada di bendungan Barugbug, yang terletak di desa Situdam, Kecamatan Jatisari. Dimana bendungan yang mengaliri areal ratusan persawahan di dua kabupaten (Karawang dan Subang) tersebut kondisinya sangat mengkhawatirkan. Sejak lima tahun terakhir pencemaran terus berlangsung, sehingga sudah diambang toleransi.
Kemarin (27/10) masyarakat yang tinggal tidak jauh dari pinggiran bendungan dan aliran sungai Barugbug terus mengeluhkan. Karena kondisi air yang dulu jernih kini kondisinya sangat bau dan hitam. Terlebih air yang tadinya dapat dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga seperti mencuci pakaian dan beras dan mandi, sudah tidak lagi. Karena masyarakat yang biasanya memanfaatkan air tersebut sekarang menjadi takut.
Seperti diungkapkan Ukat (51) warga RT 05/02 yang tinggal cukup berdekatan dengan bendungan, mengaku tidak tahan dengan bau. “Dulu sebelum ada limbah yang dibuang, lingkungan air di bendungan sangat jernih dan enak buat mandi. Tapi kini kami hampir tiap hari tersiksa oleh bau busuk yang menyengat,” ungkapnya.
Sementara Aom, Kades Situdam, ketika dimintai keterangan oleh Pasundan Ekspres di lokasi bendungan, Senin (27/10), sangat menyesalkan. Kondisi air bendungan sudah sangat tercemar akibat limbah industri yang dibuang tidak melalui mekanisme yang benar, sehingga dampaknya cukup fatal.
“saya juga sering mendapat teguran dari warga, karena mereka merasa terganggu dengan bau busuk yang dikeluarkan dari dalam sungai,” katanya.
Namun, lanjut dia karena kondisi air yang ada di bendungan Barugbug merupakan buangan limbah dari perusahaan di wilayah Purwakarta. Keluhan warganya sebenarnya sudah disampaikan kepada pihak tiga perusahaan beberapa tahun silam yang diduga mencemari sungai akibat pembuangan limbah cair.
Diantaranya adalah perusahaan Papertex, Sanwo Indonesia, dan Poskota, dimana letak lokasi perusahaan berada di daerah Purwakarta. Tapi sampai sejauh ini belum juga ada tanggapan yang serius dari pihak perusahaan. “Warga tercemari akibat dampak limbah cair ketiga perusahaan tersebut melakukan demo. Tapi malah warga yang ditangkap aparat kepilisian. Bukannya mencari solusi, malah membuat warga jadi takut dan kecewa,” ujarnya.
Namun, untuk selanjutnya dalam waktu dekat enam desa yang ada di Kecamatan Jatisari, yaitu Desa Jatisari, Situdam, Barugbug, Cirejak, dan Balonggandu akan membuat surat teguran terkait dengan kondisi air sungai bendungan Barugbug yang dicemari oleh perusahaan tersebut. “Karena keluhan warga yang hampir tiap hari terus diungkapkan, kekesalan warga sudah memuncak,” ungkapnya.
Sedangkan menurut Maman Karyaman selaku pengamat Irigasi Bendungan Barugbug, ketika ditemui koran ini di kantornya kemarin (27/10) membenarkan bahwa kondisi air sungai di bendungan Barugbug kini kondisinya sudah tidak layak. “Kondisi air berdasarkan hasil uji laboratorium yang mengambil sampel air tersebut kadar pencemaran limbahnya sudah melewati batas toleransi,” urainya.
Bahkan lanjutnya, berdasarkan hasil uji lab dengan cara pengambilan sampel pola Grap pada tahun 2005 silam saja kondisi tingkat pencemaran limbah kadarnya cukup tinggi, dan bisa dibilang cukup fatal bagi kehidupan di bendungan tersebut.
“Uji lab tersebut dilakukan setiap setahun sekali, terakhir sekitar bulan Agustus. Hasilnya sudah dibawa ke Bandung, sedangkan hasilnya PH (kadar pencemaran) diatas dari hasil lab tahun 2005,” ungkapnya.
Kemungkinan kata Maman, tingginya kadar pencemaran tersebut diakibatkan karena bertambahnya perusahaan yang ikut mencemari sungai.(ctr)
============================


Panwaslu Pertanyakan “Caleg BPD”
KARAWANG-Anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Karawang mengunjungi Kantor Biro Pasundan Ekspres di Jalan Galuh Mas Raya Blok I No. 20 Karawang. Dalam kunjungannya kali pertama ini, Panwaslu menjalin persaudaraan lewat tali silaturahmi dengan Pasundan Ekspres karena dinilai sebagai media pembawa aspirasi, suara hati dan kebanggaan masyarakat Pasundan.
Pada kesempatan itu, Ketua Panwaslu Kabupaten Karawang, Masmuhyi SE datang didampingi dua orang anggota Panwaslu yakni, Hj Ir Wahyuni dan Drs Nourkinan dan diterima oleh Kepala Biro Pasundan Ekspres, Zaenal Musthofa.
Menurut Masmuhyi, Panwaslu ingin menjalin kerjasama serta membangun kemitraan dengan Pasundan Ekspres dalam mensosialisasikan kepentingan pengawasan serta fungsi Panwaslu pada tahapan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 mendatang. “Kami datang ke sini untuk menjalin silaturahmi dengan Pasundan Ekspres,” kata Masmuhyi.
Selain untuk menjalin tali silaturahmi, ketiga anggota Panwaslu ini juga mempertanyakan komposisi atau keberadaan, serta aturan pencalonan bagi calon legislatif (caleg) yang diusung beberapa partai politik (parpol) yang berasal dari kalangan Badan Perwakilan Desa (BPD). Masmuhyi mengatakan, hingga saat ini belum ada aturan yang mengatur tentang syarat-syarat pencalonan bagi caleg yang masih menjabat sebagai anggota BPD.
“Saat ini banyak anggota BPD yang mencalonkan diri menjadi caleg. Aturan seperti apa sih yang diterapkan bagi caleg yang masih menjabat sebagai anggota BPD,” katanya Masmuhyi kepada, Senin (27/10).
Dikatakan, caleg yang masih menjabat sebagai kepala desa ataupun aparatur pemerintahan desa jelas-jelas sudah ada aturannya. Kepala desa dan aparatur pemerintahan desa yang mencalonkan diri harus mengundurkan diri dari jabatannya sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. “Jadi, sebaiknya untuk anggota BPD juga harus sama dengan aparatur pemerintahan desa itu,” katanya.
Sebelum resmi menjadi caleg, kata Masmuhyi, para kepala desa dan aparatur pemerintahan desa tersebut terlebih dahulu membuat pernyataan untuk bersedia mengundurkan diri dari jabatannya. “Kami yakin Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Karawang bisa menyelesaikan segala permasalahan yang berkaitan dengan caleg-caleg yang sudah terdaftar dalam daftar calon sementara (DCS),” ucap Masmuhyi.
Salah seorang anggota Panwaslu, Drs Nourkinan mengatakan, atas hal tersebut pihaknya sudah koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dalam hal ini Bidang Pemerintahan. Menurut Nourkinan, Pemkab Karawang akan membuat surat edaran terkait dengan caleg-caleg yang masih aktif di BPD. “Pemkab Karawang akan mengeluarkan surat edaran terkait kekhawatiran kami ini,” kata Nourkinan.
Sementara itu, Kepala Biro Pasundan Ekspres, Zaenal Musthofa mengatakan, siap untuk bekerjasama dengan Panwaslu serta tetap menjalin kemitraan. “Pasundan Ekspres selalu membangun kemitraan baik dengan Pemkab Karawang, KPUD, Panwaslu serta masyarakat Karawang,” kata Zaenal.(lsm)

============================


Pemkab Kucurkan Dana Rp15,5 Miliar
*** Berdayakan Kemandirian Masyarakat

KARAWANG-Untuk memberdayakan kemandirian masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang menyalurkan dana sebesar Rp15,5 miliar. Dana yang disalurkan tersebut merupakan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Sehingga, dapat memotivasi masyarakat untuk mandiri serta mengakses perekonomian masyarakat.
Bupati Karawang, Dadang S Muchtar mengatakan, penyerahan dana PNPM Mandiri untuk memotivasi sekaligus menjadikan kemandirian tersebut menjadi tanggungjawab bersama yakni antara pemerintah dan seluruh komponen masyarakat. ”Kemandirian tersebut akan merubah budaya dan kultur masyarakat,” kata Dadang saat menyerahkan secara simbolis dana BLM PNPM tersebut, di Plaza Pemkab Karawang, Senin (27/10).
Dikatakan, progam PNPM Mandiri ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dari pemerintah terhadap masyarakat. Tujuannya, untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam berusaha. ”Diharapkan bantuan ini dapat merubah kultur masyarakat, khususnya di Kabupaten Karawang yang cenderung konsumtif,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Dadang meminta seluruh Kepala Desa, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), serta Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Sosial (BPMS) Kabupaten Karawang selaku pelaksanan program PNPM Mandiri agar mengawasi pendistribusian dana tersebut supaya benar-benar tepat sasaran. ”Untuk itu, dana ini harus benar-benar bermanfaat dan dirasakan masyarakat. Sehingga mereka dapat mandiri dalam berusaha,” kata Dadang.
Menurut Dadang, pemberian dana bantuan BLM PNPM ini merupakan bentuk nyata dari kebijakan pembangunan yang tengah digalakkan oleh Pemkab Karawang yakni pada sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan serta ditunjang oleh infrastruktur.
”Dana ini untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan,” katanya seraya menambhakan, setelah beragam keberhasilan pembangunan di sektor pendidikan di Kabupaten Karawang, pada tahun 2009 nanti Pemkab Karawang akan berupaya untuk lebih fokus pada program-program pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Kepala BPMS Kabupaten Karawang, Momon Sudirman mengatakan, untuk tahun 2008 ini, dana yang dialokasikan oleh Pemkan Karawang dalam program PNPM Mandiri sebesar Rp15,5 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp12,34 miliar diantaranya merupakan dana BLM dari pemerintah pusat dan Rp3,16 miliar bersumber dana role sharing APBD Kabupaten Karawang.
Dari jumlah dana tersebut, kata Momon, akan disalurkan secara bertahap dan langsung ke rekening masing-masing BKM. Untuk tahap pertama, telah disalurkan sebesar Rp5,035 miliar ke 41 rekening BKM desa lokasi lama dan 13 rekening desa/kelurahan lokasi lanjutan.
”Sebesar Rp1,018 miliar berasal dari dana role sharing, sedangkan pencairan untuk tahap kedua dan ketiga direncanakan akan diserahkan pada bulan Desember mendatang,” ujar Momon.
Ditegaskan, alokasi dana yang diserahkan ke BKM tersebut dalam pelaksanaannya akan digunakan sebesar 70 - 80 persen untuk pembangunan infrastruktur, 10 - 20 persen untuk perekonomian masyarakat, dan 10 persen untuk bantuan sosial.
”Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilaksanakan berdasarkan hasil musyawarah desa untuk menentukan prioritas dan selanjutnya dilakukan proses pemberkasan oleh tim satuan kerja perangkat dinas (SKPD),” tegasnya.(lsm)

============================


Mengunjungi Danau Cikole, Eks Gelanggang Porprov 2006
*** Tempat Latihan Dayung dan Wisata Keluarga

Danau yang terbentuk akibat adanya galian C, hingga kini keberadaannya cukup potensial bagi masyarakat sekitar. Danau yang cukup luas tersebut sangat potensial untuk dijadikan salah satu tempat wisata yang cukup bagus.

Laporan: Robin Sibarani, Ciampel

BUKAN hanya pemandangan yang terdapat disana cukup indah, danau itu sendiri menjadi salah satu lahan yang cukup penting bagi masyarakat sekitar dalam mencari ikan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Danau yang pernah dipakai dalam ajang Porprov (Pekan olah Raga Provinsi) tahun 2006 Cabor Dayung tersebut, hingga kini sering dipakai juga sebagai tempat latihan Dayung bagi atlet-atlet Dayung. Selain tempatnya yang cukup luas, danau itu sendiri cukup tertata rapi. Hanya tinggal dikembangkan saja, sehingga nanti keberadaan danau itu sendiri menjadi salah satu objek wisata yang cukup diminati.
Seperti yang diakui oleh salah satu warga sekitar, Mahmun (35). “Tiap hari ada saja yang datang ke sini, khususnya ketika hari libur dan tempat ini menjadi salah satu tempat yang cukup favorit bagi penggemar mancing,” ujarnya kepada Pasundan Ekspres, Senin (27/10).
Selain menjadi tempat memancing, danau itu skadang sering dipakai tempat berlibur bagi keluarga. Sehingga tempat ini selalu ramai dikunjungi banyak orang. “Apalagi hari libur, seperti Sabtu dan Minggu. Tempat ini selalu ramai dikunjungi banyak keluarga yang hanya ingin menikmati suasana yang nyaman dan tenteram,” ujarnya kembali.
Menurut salah seorang pengelola danau tersebut, Asari, bahwa danau ini menjadi salah satu tempat yang sering digunakan oleh para atlet dayung atau bagi para pecinta alam yang hanya melakukan latihan-latihan mendayung dan itu dilakukan rutin.
Hal senada juga diakui oleh salah seorang pengunjung yang berhasil ditemui Pasundan Ekspres, Widiyanto, danau ini cukup potensi dan bagus untuk dijadikan lahan wisata. “Selain tempatnya yang cukup asri, lokasi ini juga tertata dengan baik,” ujarnya.
Sebagai salah satu tempat mata pencaharian yang dimiliki oleh penduduk sekitar, sehingga bagi pengunjung sering dimanjakan oleh hasil tangkapan ikan, seperti Mujair dan Jambal. “Harga yang ditawarkan oleh penduduk setempat cukup murah, sehingga nuansa liburan akan bertambah sempurna dengan sajian khas danau ini,” pungkasnya.(*)
============================


============================
============================

SUBANG METROPOLIS

Suku Bunga BNI Terpaksa Naik


Suku Bunga BNI Terpaksa Naik
** Terkait Krisis Keuangan Global

SUBANG-Krisis keuangan global yang berimbas sampai ke Indonesia, telah membuat PT BNI (persero) untuk membuat kebijakan baru. Bank plat merah tersebut menaikkan suku bunga dari biasanya, seperti untuk kredit pemilikan rumah (KPR) naik menjadi 14,5% dari semula yang angkanya hanya 12%.
Kenaikan suku bunga tidak hanya berlaku untuk layanan kredit, namun simpanan dana juga dinaikkan. Untuk simpanan deposito satu dan tiga bulan misalnya, suku bunganya menjadi 6,5%, deposito enam dan 12 bulan menjadi 7%, taplus 2,5% dan taplus utama 4,5%.
“Kita sesuaikan dengan pasar, sehingga suku bunganya dinaikkan. Itu berlaku untuk semua program layanan yang kami tawarkan. Dalam arti bukan saja program kredit, tapi simpanan dana juga,” terang Deni Ramdani di bagian penjualan BNI Cabang Subang, Senin (27/10) kepada Pasundan Ekspres.
Selain itu, khusus untuk program kredit pihaknya masih tetap melayani. Berbeda dengan lembaga perbankan lain yang di antaranya mengambil kebijakan dengan cara menunda pemberian kredit untuk program tertentu.
“Kami tetap layani, hanya kami lebih slektif saja dalam menentukan mana yang berhak diberi mana yang tidak,” katanya.
Dikatakannya, krisis keuangan global saat ini tidak akan separah ketika krisis 1998 lalu. Pasalnya pemerintah sudah cepat tanggap dan mengantisipasinya, sehingga perlahan-lahan mulai ada sedikit perbaikan. “Mudah-mudahan saja tidak bertahan lama. Cepat selesai,” tandasnya penuh harap.(ida)
=========================


Momen Sumpah Pemuda “Ditinggalkan”
** Saat Ini Generai Muda Sudah Terkontaminasi

SUBANG-Momen bersejarah yang tidak pernah terhapus dari lembaran perjalanan bangsa Indonesia. Meskipun pemahaman terhadap Sumpah Pemuda di kalangan pemuda masa kini kian berkurang atau “ditinggalkan”. Namun menurut Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Subang, Abdul Muid Arsyad, Senin (27/10) Sumpah pemuda yang digelar kala itu pantas dijadikan sebagai semangat kehidupan masa kini.
Kepada Pasundan Ekspres, Abdul Muid mengungkapkan peristiwa Sumpah Pemuda yang dilakukan para pemuda masa itu tidak akan pernah representatif untuk melantunkan rasa terima kasih kepada para pahlawan terdahulu yang dengan berani menyatakan satu kesatuan sebagai manifestasi keutuhan bangsa.
Dikatakannya, patriotisme mereka saat itu diletakan sebagai dasar kepribadian bangsa dengan semangat persatuan dan kesatuan di bawah aneka ragam suku dan budaya bangsa. Namun, statement mereka dengan tindakan riilnya hanya bisa dipotret sebagai bagian sejarah bangsa yang sudah berakhir, ketika kita menyaksikan realitas kehidupan pemuda Indonesia khususnya pemuda Subang saat ini sangat minim berbicara tentang nasionalisme.
“Tidak lagi berbicara tentang kebenaran dan tidak lagi berbicara tentang perubahan terhadap kebaikan, yang bahkan lebih cederung suka kepada sipat-sipat hedonisme, kafitalisme dan liberalisme dan juga secara moral telah jauh pada jalan agama,” ujarnya.
Melihat realita seperti itu, ungkap Abdul Muid para pemuda perlu bergerak secara bersama-sama untuk merubah budaya-budaya yang ada yang di lakukan oleh remaja dan pemuda hari ini seperti hura-hura, mengkonsumsi narkoba, mengkonsumsi miras, sex bebas dan lain-lain.
Masih menurut Abdul Muid biar bagaimanapun pemuda yang hari ini hidup adalah penerus bangsa yang akan datang, sehingga dipandang perlu adanya upaya penyelamatan generasi muda dari segala keterpurukan. Upaya untuk merubah itu menurutnya tidak cukup oleh salahsatu individu atau sutu kelompok tapi semua elemen masyarakat punya peranan untuk merubah kepada hal yang lebih baik.
Pada momen hari sumpah pemuda hari ini dirinya mengajak kepada semua kalangan pemuda Subang untuk menjadikan Peringatan Sumpah Pemuda ke-80 sebagai evaluasi kita baik sebagai pemuda apa yang telah di berikan untuk kemajuan bangsa ini.(din)

=========================

Jalur Pantura Subang Dipasang PJU
Jalur Pantura Subang Dipasang PJU
PANTURA-Jalur pantura Kabupaten Subang, sepanjang lebih dari 25 kilometer, kini tengah diberikan fasilitas penerangan jalan umum (PJU) yang dilakukan pihak DInas PU Bina Marga, sebagai alat untuk membantu kenyamanan pengguna jalan. Diharapkan dengan pemasangan PJU, akan mengurangi terjadinya peristiwa kecelakaan di jalur yang memiliki sebutan “jalur tengkorak” tersebut.
Seperti pada musim mudik lebaran 1429 Hijriah lalu, cukup banyak korban meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan tersebut, hal itu salahsatunya disebabkan kurangnya penerangan jalan umum yang megakibatkan sebagian lokasi cukup gelap.
Bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Jalan Umum (PJU), Dinas PU Bina Marga menggarap pekerjaan untuk penerangan dengan menggunakan lampu penerangan tenaga surya (matahari) dengan diterangi dua bohlam 22 wat dimaksudkan untuk lebih efisiensi.
Menurut Yanto, Bagian Erektion menjelaskan kepada Pasundan Ekspres, Rambu-rambu lalulintas pun menggunakan sistem yang sama dengan menggunakan tenaga surya. “Pengerjaan pemasangan penerangan ini sudah memakan waktu hampir 20 hari. Sehari mereka memasang alat tersebut mencapai 15-20 penyangga penerangan dimulai dari Cikopo Kabupaten Purwakarta hingga sekarang di wilayah timur Kabupaten Subang,” terangnya, seraya pekerjaan yang sudah di wilayah Kecamatan Pusaka Nagara akan dilanjutkan hingga Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu.(dds)

=========================

Pemilik Pangkalan Mitan
Ngaku Dirugikan Pertamina

PUSAKAJAYA-Pemilik pangkalan minyak tanah (Mitan) merasakan dampak dari pada berjurangnya pasokan, apalagi dengan rencana pemerintah yang akan mencabut subsidi mitan. Pasalnya pemerintah berencana bahan bakar mitan dialihkan ke bahan bakar Gas, namun tidak ada langkah-langkah kongkrit dari pemerintah untuk mensosialisasikan bahan bakar gas ke masyarakat.
Menurut H Tauhid pemilik pangkalan mitan yang berdomisili di Desa Kebun Danas, dampak dari kebijakan ini dia merasa pemerintah memberlakukan suatu kebijakan tanpa memikirkan sebab dan akibat.
Seperti kita ketahui, lanjutnya banyak kejadian akibat dari kelalaian para pengguna kompor gas, seperti terjadi kebakaran yang berasal meledaknya tabung gas. Itu salah satu penyebab dari pada tidak ada sosialisasi atau penyuluhan Pemerintah dan Pertamina terhadap masyarakat.
"Akibat dari itu semua saya, pengusaha pangkalan mitan juga dirugikan selain masyarakat terkena kena dampaknya. Kami dirugikan secara materi, sebabnya dari pengurangan pasokan yang biasa satu pangkalan menerima jatah satu tangki perminggu sekarang satu tangki untuk dua minggu. Sedangkan pemerintah memaksa masyarakat agar beralih ke bahan bakar gas, mending kalau mau masyarakatnya, jadi itu sebab dari pada masyarakat tahu bahwa menggunakan bahan bakar gas akan membahayakan," terang H Tauhid.
Masih menurut H tauhid, wajar bila masyarakat takut akan hal itu karena yang mereka tahu bahayanya dibanding mampaatnya yang disebabkan tidak ada penyuluhan untuk penerangan gas.
Bila perlu tahu masyarakat luas banyak orang yang menggunakan gas selama puluhan tahun namun tidak terjadi apa-apa apalagi sampai ada korban jiwa. Dia berharap agar sebelum masyarakat menerima subsidi gas agar menjadi perhatian serius pemerintah demi kenyamanan kita semua.(dds)
=========================


445 Calhaj Ikuti Proses Manasik

445 Calhaj Ikuti Proses Manasik
SUBANG-Kabupaten Subang pada musim haji tahun 1429 H/2008 M akan memberangkatkan sebanyak 1.328 calon jemah haji. Berkaitan dengan tahapan pelaksanaan ibadah tersebut, Senin (27/10) dilaksanakan bimbingan manasik haji massal sebanyak 445 dan bimbingan manasik gelombang pertama. Untuk gelombang kedua serta ke tiga akan dilaksanakan pada Selasa dan Rabu 28-29 Oktober 2008.
Menurut Bupati Subang Maman Yudia SPd, para calon jemaah haji hendaknya bersukur karena proses pemberangkatan ibadah haji telah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan. ”Agar seluruh calon jemaah haji mempersiapkan fisik yang prima, dan kesiapan mental harus benar-benar dipersiapkan mengingat medan maupun kultur masyarakat yang akan ditemui sangat berbeda dengan lingkungan di Subang,” ujarnya.
Maman menambah, agar para calon jemah haji menjaga nama baik pribadi, daerah maupun bangsa dan negara serta seluruh tahapan dilaksanakan sebaik baiknya. ”Organisasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Subang melakukan pembinaan sekaligus optimalisasi peran para hujjaj dalam pembinaan umat dan kepedulian sosial. Kepada seluruh calon jemaah haji agar diberikan kesehatan lahir dan bathin sekaligus diberikan kekuatan, dalam menjalankan ibadah haji ini,” kata Maman.
Sementara itu Kepala Staf Penyelenggara Haji dan Umroh Kabupaten Subang yang juga Kepala Kandepag Drs H Moh Musa MSi didampingi staf Edy mengatakan, bahwa para pembimbing yang dilibatkan merupakan unsur MUI, IPHI, pimpinan majlis taklim serta unsur KBIH.(bds)
=========================

Eep Kunjungi Redaksi Pasundan Ekspres


Eep Kunjungi Dapur
Redaksi Pasundan Ekspres
** Relawan Eep Yakin Menang

SUBANG-Cabup dari incumben bupati, Eep Hidayat sesaat setelah menyaksikan perhitungan cepat yang dilakukan KPUD Subang, Minggu (26/10) lalu langsung mengunjungi dapur redaksi Pasundan Ekspres dengan didampingi beberapa pedukungnya, sekitar pukul 23.45. Dalam kunjungan singkat tersebut, Eep menyampaikan terikasihnya kepada masyarakat Subang, juga kepada Pasundan Ekspres yang turut membantu menyukseskan jalannya pemilihan bupati Subang.
”Saat ini saya baru mendengar perolehan suara sementara, namun saya tetap menyampaikan terimakasih atas turut sertanya dalam menyukseskan Pilkada Subang. Saya belum berani menyanpaikan proghram apa yang akan saya lakukan bila terpilih nanti, namun yang perlu saya sampaikan saya tetap mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama memajukan Subang lebih baik lagi,” ujar Eep, yang saat itu sempat melihat proses kerja redaksi Pasundan Ekspres. Kujungan Mang Eep diterima GM Pasundan Ekspres, Moch Fauzi dan Manager Iklan dan Pemasaran, Supritna.
Semantara Relawan pemenangan pilbup pasangan calon bupati dan wakil bupati Subang, Eep-Ojang yakin pasangan yang diukungnya memenangkan Pilbup. Meski saat ini baru hasil sementara, dengan pasangan Eep-Ojang pada Pilbup Subang periode 2008-2013 dengan raihan suara sebanyak 262,825 suara atau sekitar 34,27 persen.
Ketua koordinator relawan pemenang pilbup pasangan Eep-Ojang balad uing, Dida K Ursitadinata MBA kepada Pasundan Ekspres, Senin (27/10 mengatakan, relawan pemenang Pilbup pasangan Eep-Ojang Kabupaten Subang balad uing berusaha dengan kerjakeras. Juga tanggung jawab, demi kemenangan mutlak Mang Eep–Ojang dalam pilkada Subang 2008 yang sudah dilaksanakan dengan memperoleh suara sebesar 33 persen hingga 40 persen suara.
”Pemenang pilbup di Kabupaten pasangan Eep-Ojang sebagai wujud kemenangan rakyat Subang dan sebagai momen menuju kearah perubahan yang lebih baik. Relawan pemenang pilbup pasangan Eep-Ojang akan mempersiapkan tasyakuran untuk masyarakat Kabupaten Subang. Direncanakan kita akan menggelar berbagai kreasi bila saatnya kemenangan pasangan Eep-Ojang menjadi bupati Subang kembali telah fitentukan KPU Kabupaten Subang,”ujar Dida.(bds/mby)

=============================

Ciater Milik Cabup Nomor 1

Ciater Milik Cabup Nomor 1
CIATER-Kecamatan Ciater sebagai tempat kelahiran Eep Hidayat yang berpasangan dengan Ojang Sohandi, pasangan tersebut menang telak dari pasangan lain dengan perolehan sementara 10,461 dari total pemilih di kecamatan tersebut 16,194 jiwa.
Menurut Salah seorang warga Subang, Rizky kemenangan pasangan Eep-Ojang saat ini merupakan bentuk lain dari kepercayaan kepada Eep Hidayat ketika dirinya menjabat sebagai Bupati Subang sebelumnya.
“Mau tidak mau, kemenangan ini merupakan bentuk kepercayaan masyarakat terhadap Eep Hidayat pada kepemimpinannya sebelumnya,” ujar Rizky.
Rizky juga berpendapat, Pasangan Eep-Ojang yang mempunyai misi untuk mewujudkan Kabupaten Subang sebagai Kabupaten yang berbasis gotong royong menuju Kemandirian ekonomi, dengan keunggulan dalam perolehan sementara ini membuktikan masyarakat Subang masih mempercayakan pembangunan kabupaten Subang kepada pasangan tersebut.(din)

==============================


Tim Diding Akui Keunggulan Eep-Ojang
SUBANG-Kendati Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Subang belum menetapkan pasangan terpilih pada Pilkada kali ini, namun Tim Sukses Pasangan Nomor Urut 6 Diding-Hasyim, Yun Yun Sutrisna tidak memungkiri kemenangan pasangan Eep Hidayat dan Ojang Suhandi pada Pilkada Subang.
Hal didasarkan pantauan dirinya terhadap perolehan suara sementara yang di lakukan oleh beberapa lembaga, termasuk KPUD Subang. Saat dihubungi lewat telepon genggamnya, Yun Yun menyebut kemenangan Eep-Ojang, sebagai pilihan masyarakat. Itulah pilihan rakyat.,” kata Yun Yun.
Kendati demikian, Yun Yun menyayangkan banyaknya warga yang tidak terdata dan partisipasi masyarakat yang belum maksimal pada Pilkada Subang 2008. Dari 1,059,615 jiwa yang memperolah hak pilih, sebanyak 292,579 di antaranya tidak menggunakan hak suaranya.
Meski banyaknya permasalahan yang ditemui pada jalannya proses pencoblosan 26 Oktober 2008 lalu, secara pribadi dirinya tidak akan mempermasalahkan hasil sementara penghitungan suara yang dilakukan KPUD Subang.
“Rakyat telah menentukan pilihannya, saya secara pribadi tidak akan mempermasalahkan penghitungan suara sehingga akhirnya merugikan rakyat,” kata Yun Yun.
Pada kesempatan itu juga Yun Yun berharap pasangan Eep-Ojang bisa membawa Subang ke arah yang lebih maju. Dilanjutkannya, kalah-menang urusan biasa dalam politik dan kemenangan Eep-Ojang adalah kemenangan rakyat di Kabupaten Subang. Tetapi dia mengingatkan besarnya angka yang tidak menggunakan hak pilihnya dan banyaknya yang tidak terdata pada Pilkada, harus menjadi evaluasi bagi penyelenggara Pilkada ke depan, sehingga Pilkada dapat berjalan dengan lebih baik.(din)

==============================

Warga Antusias dalam Pilbup

Warga Antusias dalam Pilbup
SUBANG-Pelaksanaan pemungutan suara di setiap TPS yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Subang, cukup mendapatkan sambutan dari masyarakat di kota nanas tersebut. Buktinya, meski dengan memanfaatkan lokasi yang tidak luas pelaksanaan pemungutan suara tetap berjalan lancar dan kondusif.
Mulai dari pukul 06.00 sebagian warga di RT 16 RW 11 Soklat. Subang sudah mendatangi TPS yang ada di kampungnya. Mereka satu per satu mengikuti aturan pencoblosan yang sudah disosialisasikan.
Secara umum, perolehan suara di Kecamatan Subang pasangan nomor 1: 21,296 2: 15,261 3: 1,79 4: 22,759 5: 239 6: 604 tercatat suara unggul diperoleh oleh pasangan nomor 4 (Bambang-Lusi) dan disusul pasangan nomor 1 (Eep-Ojang)
pasangan Eep-Ojang, sementara dinyatakan menang di 17 Kecamatan. Namun di Subang sebagai jantung kota, pasangan tersebut harus rela di posisi kedua setelah pasangan Bambang-Lusi (BAGUS) dengan perolehan sementara 21,296 suara
Pasangan calon bupati, Eep Hidayat yang berpasangan dengan Ojang Suhandi yang diusung Parta PDI Perjuangan, dari hasil perhitungan sementara versi KPUD Subang, berhasil mengumpulkan suara terbanyak dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Subang yang berlangsung, Minggu (26/10) dengan perolehan 262,825 suara atau 34.27%.(din)

==============================


PPK Mulai Rekap Surat Suara

PPK Mulai Rekap Surat Suara
SUBANG-Sehari sesudah pencoblosan kemarin, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pilkada di daerah ini mulai merekap suara yang dikumpulkan dari tempat pemungutan suara (TPS) hasil pencoblosan, 26 Oktober 2008 lalu.
Salahsatu kesibukan terlihat di PPK Kecamatan Cipunagara. Anggota PPK Kecamatan Cipunagara, Abdul Muhyi ST, Senin (27/10) mengatakan, hasil rekap PPK diperkirakan akan rampung selasa (28/10) dan datanya sudah bisa disampaikan ke KPUD Subang.
"Dengan asumsi itu, data perolehan suara pada Pilkada sudah bisa memberikan gambaran kompetisi para kandidat Bupati dan Wakil Bupati. Namun, dirinya mengingatkan bahwa hasil final baru akan disampaikan nanti oleh KPUD Subang," kata Abdul Muhyi.
Sesuai agenda KPUD Subang, PPK akan merekap Senin, (27/10). Data KPUD Subang menyebutkan terdapat 30 PPK di Kabupaten Subang atau sama dengan jumlah Kecamatan yang ada di wilayah Subang. Pada Pilkada kali ini, Petugas PPK tidak lagi menghitung suara namun hanya menghitung rekap yang masuk dari TPS. Rekap tersebut akan dicocokkan kembali dengan disaksikan oleh saksi dari masing-masing calon.
Berdasarkan pantauan Pasundan Ekspres, sejumlah PPK mulai merekap suara pilkada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Subang periode 2008-2013 karena hari ini mereka dijadwalkan merekap suara pilkada bupati.
"Kami sudah mulai merekap sejak tadi siang (kemarin. Hasil suara akhir di PPK kami sudah ada tapi prises rekap belum selesai sehingga belum bisa dipublikasikan sampai data itu diserahkan ke KPU kabupaten/kota," kata anggota PPK Kecamatan Cipunagara, Abdul Muhyi, ST.(din)

Pilbup Subang Relatif Aman


Pilbup Subang Relatif Aman
** Pemungutan Suara Lancar
Kantor KPUD Dijaga Polisi
SUBANG-Sekitar 1,059,615 warga Kabupaten Subang, Minggu (26/10) lalu menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 253 Desa/Kelurahan se-kabupaten Subang, dalam pesta demokrasi pemilihan pasangan bupati dan wakil bupati Subang periode 2008-2013.
Pelaksanaan pemungutan suara untuk menentukkan pemimpin Kabupaten Subang, lima tahun ke depan tersebut, berjalan relatif berjalan aman, lancar dan kondusif. Meski dari sisi antusiasme masyarakat Subang dalam menggunakan hak pilihnya masih terjadi beberapa kendala.
Hal tersebut dapat dilihat besarnya jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya atau jumlah data warga yang tidak terdata. Anggota Panwas Kabupaten Subang, Sony Kusdinar SPd mengatakan, pelaksanaan pemungutan suara di wilayah kerjanya (Kabupaten Subang) relatif tidak ada kendala yang berarti. “Proses jalannya Pilkada Subang realtif aman dan lancar,” kata Sony Kusdinar saat ditemui di kantornya, Senin (27/10).
Sehari sebelum pelaksanaan pencoblosan dan pelaksanaan pencoblosan, sempat mencuat isu pelanggaran Pilkada oleh salah satu tim sukses pasangan calon, namun menurut dirinya sampai saat ini pihaknya belum menemukan atau menerima laporan mengenai hal-hal yang mengarah kepada pelanggaran yang di maksud.
“Sampai saat ini belum masyarakat ada yang melaporkan kecurangan pada pelaksanaan Pilkada, jadi menurut saya Pilkada Subang masih relatif aman dan lancar,” ujar Sony Kusdinar. Lanjut Sony, lancar dan amannya Pilkada di Subang tidak terlepas dari peran semua pihak termasuk masyarkat Subang.
Sementara pantauan Pasundan Ekspres di kantor KPUD Subang, sejak pelaksanaan pemungutan suara dan saat ini masih dilakukan perhitungan suara oleh KPUD, kantor yang menjadi pelaksana Pilkada tersebut mendapatkan penjagaan ketat pihak kepolisian dari Polres Subang. Terlihat dua pleton pasukan dan Dalmas Polres Subang, dengan menggunakan dua kendaraan dinasnya, masih melakukan penjagaan di sekitar kantor KPUD.(din)

Pilkada Subang


Primus Berharap Ada Perubahan

SUBANG-Atas raihan suara sementara Pilkada Subang 2008 yang masih menempatkan pasangan Eep-Ojang di urutan pertama dengan raihan 34,27% atau 262.825 suara, calon wakil bupati Subang Primus Yustisio mengaku masih opitmis akan terjadi peningkatan signifikan dan perubahan suara.
“Insya Allah akan terjadi perubahan, masih ada waktu, doakan saja,” ujar cawabup yang diusung Partai Golkar, PAN, Demokrat dan PKPI tersebut.
Meski demikian, Primus yang berpasangan dengan Hj Imas Aryumningsih yang disebut KPUD Subang memperoleh suara 32,94% atau 252.673 suara ini mengaku pasrah atas penghitungan suara sementara ini.
“Apa pun hasilnya, kami pasrahkan saja kepada Allah. Yang penting kami tidak melanggar aturan yang ada. Kami sudah berusaha dan sudah melakukan sebaik mungkin. Soal hasil sepenuhnya kami serahkan kepada yang punya kehendak,” ujar Primus di Kantor DPD Golkar, Minggu (26/10) lalu.
Sementara menurut tim sukses Pasangan Hj Imas Aryumsingsih-Primus Yustisio, Wawan, mengaku saat ini dirinya bersama rekan tim masih melakukan pemantauan di lapangan guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Bahkan rencana KPUD yang akan melakukan proses rekapitulasi perolehan suara, pihaknya juga akan terus mengikuti perkembangannya. “Kami hanya tenaga lapangan, apapun hasilnya kami akan laporkan kepada beliau (Hj Imas-Primus). Untuk saat ini saya sendiri tidak mau banyak menyampaikan hal yang berkaitan dengan perolehan suara. Namun hanya melakukan pemantauan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” ujar Wawan singkat.(hsy/net/asn)