Selasa, 28 Oktober 2008

SUBANG METROPOLIS

Suku Bunga BNI Terpaksa Naik


Suku Bunga BNI Terpaksa Naik
** Terkait Krisis Keuangan Global

SUBANG-Krisis keuangan global yang berimbas sampai ke Indonesia, telah membuat PT BNI (persero) untuk membuat kebijakan baru. Bank plat merah tersebut menaikkan suku bunga dari biasanya, seperti untuk kredit pemilikan rumah (KPR) naik menjadi 14,5% dari semula yang angkanya hanya 12%.
Kenaikan suku bunga tidak hanya berlaku untuk layanan kredit, namun simpanan dana juga dinaikkan. Untuk simpanan deposito satu dan tiga bulan misalnya, suku bunganya menjadi 6,5%, deposito enam dan 12 bulan menjadi 7%, taplus 2,5% dan taplus utama 4,5%.
“Kita sesuaikan dengan pasar, sehingga suku bunganya dinaikkan. Itu berlaku untuk semua program layanan yang kami tawarkan. Dalam arti bukan saja program kredit, tapi simpanan dana juga,” terang Deni Ramdani di bagian penjualan BNI Cabang Subang, Senin (27/10) kepada Pasundan Ekspres.
Selain itu, khusus untuk program kredit pihaknya masih tetap melayani. Berbeda dengan lembaga perbankan lain yang di antaranya mengambil kebijakan dengan cara menunda pemberian kredit untuk program tertentu.
“Kami tetap layani, hanya kami lebih slektif saja dalam menentukan mana yang berhak diberi mana yang tidak,” katanya.
Dikatakannya, krisis keuangan global saat ini tidak akan separah ketika krisis 1998 lalu. Pasalnya pemerintah sudah cepat tanggap dan mengantisipasinya, sehingga perlahan-lahan mulai ada sedikit perbaikan. “Mudah-mudahan saja tidak bertahan lama. Cepat selesai,” tandasnya penuh harap.(ida)
=========================


Momen Sumpah Pemuda “Ditinggalkan”
** Saat Ini Generai Muda Sudah Terkontaminasi

SUBANG-Momen bersejarah yang tidak pernah terhapus dari lembaran perjalanan bangsa Indonesia. Meskipun pemahaman terhadap Sumpah Pemuda di kalangan pemuda masa kini kian berkurang atau “ditinggalkan”. Namun menurut Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Subang, Abdul Muid Arsyad, Senin (27/10) Sumpah pemuda yang digelar kala itu pantas dijadikan sebagai semangat kehidupan masa kini.
Kepada Pasundan Ekspres, Abdul Muid mengungkapkan peristiwa Sumpah Pemuda yang dilakukan para pemuda masa itu tidak akan pernah representatif untuk melantunkan rasa terima kasih kepada para pahlawan terdahulu yang dengan berani menyatakan satu kesatuan sebagai manifestasi keutuhan bangsa.
Dikatakannya, patriotisme mereka saat itu diletakan sebagai dasar kepribadian bangsa dengan semangat persatuan dan kesatuan di bawah aneka ragam suku dan budaya bangsa. Namun, statement mereka dengan tindakan riilnya hanya bisa dipotret sebagai bagian sejarah bangsa yang sudah berakhir, ketika kita menyaksikan realitas kehidupan pemuda Indonesia khususnya pemuda Subang saat ini sangat minim berbicara tentang nasionalisme.
“Tidak lagi berbicara tentang kebenaran dan tidak lagi berbicara tentang perubahan terhadap kebaikan, yang bahkan lebih cederung suka kepada sipat-sipat hedonisme, kafitalisme dan liberalisme dan juga secara moral telah jauh pada jalan agama,” ujarnya.
Melihat realita seperti itu, ungkap Abdul Muid para pemuda perlu bergerak secara bersama-sama untuk merubah budaya-budaya yang ada yang di lakukan oleh remaja dan pemuda hari ini seperti hura-hura, mengkonsumsi narkoba, mengkonsumsi miras, sex bebas dan lain-lain.
Masih menurut Abdul Muid biar bagaimanapun pemuda yang hari ini hidup adalah penerus bangsa yang akan datang, sehingga dipandang perlu adanya upaya penyelamatan generasi muda dari segala keterpurukan. Upaya untuk merubah itu menurutnya tidak cukup oleh salahsatu individu atau sutu kelompok tapi semua elemen masyarakat punya peranan untuk merubah kepada hal yang lebih baik.
Pada momen hari sumpah pemuda hari ini dirinya mengajak kepada semua kalangan pemuda Subang untuk menjadikan Peringatan Sumpah Pemuda ke-80 sebagai evaluasi kita baik sebagai pemuda apa yang telah di berikan untuk kemajuan bangsa ini.(din)

=========================

Jalur Pantura Subang Dipasang PJU
Jalur Pantura Subang Dipasang PJU
PANTURA-Jalur pantura Kabupaten Subang, sepanjang lebih dari 25 kilometer, kini tengah diberikan fasilitas penerangan jalan umum (PJU) yang dilakukan pihak DInas PU Bina Marga, sebagai alat untuk membantu kenyamanan pengguna jalan. Diharapkan dengan pemasangan PJU, akan mengurangi terjadinya peristiwa kecelakaan di jalur yang memiliki sebutan “jalur tengkorak” tersebut.
Seperti pada musim mudik lebaran 1429 Hijriah lalu, cukup banyak korban meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan tersebut, hal itu salahsatunya disebabkan kurangnya penerangan jalan umum yang megakibatkan sebagian lokasi cukup gelap.
Bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Jalan Umum (PJU), Dinas PU Bina Marga menggarap pekerjaan untuk penerangan dengan menggunakan lampu penerangan tenaga surya (matahari) dengan diterangi dua bohlam 22 wat dimaksudkan untuk lebih efisiensi.
Menurut Yanto, Bagian Erektion menjelaskan kepada Pasundan Ekspres, Rambu-rambu lalulintas pun menggunakan sistem yang sama dengan menggunakan tenaga surya. “Pengerjaan pemasangan penerangan ini sudah memakan waktu hampir 20 hari. Sehari mereka memasang alat tersebut mencapai 15-20 penyangga penerangan dimulai dari Cikopo Kabupaten Purwakarta hingga sekarang di wilayah timur Kabupaten Subang,” terangnya, seraya pekerjaan yang sudah di wilayah Kecamatan Pusaka Nagara akan dilanjutkan hingga Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu.(dds)

=========================

Pemilik Pangkalan Mitan
Ngaku Dirugikan Pertamina

PUSAKAJAYA-Pemilik pangkalan minyak tanah (Mitan) merasakan dampak dari pada berjurangnya pasokan, apalagi dengan rencana pemerintah yang akan mencabut subsidi mitan. Pasalnya pemerintah berencana bahan bakar mitan dialihkan ke bahan bakar Gas, namun tidak ada langkah-langkah kongkrit dari pemerintah untuk mensosialisasikan bahan bakar gas ke masyarakat.
Menurut H Tauhid pemilik pangkalan mitan yang berdomisili di Desa Kebun Danas, dampak dari kebijakan ini dia merasa pemerintah memberlakukan suatu kebijakan tanpa memikirkan sebab dan akibat.
Seperti kita ketahui, lanjutnya banyak kejadian akibat dari kelalaian para pengguna kompor gas, seperti terjadi kebakaran yang berasal meledaknya tabung gas. Itu salah satu penyebab dari pada tidak ada sosialisasi atau penyuluhan Pemerintah dan Pertamina terhadap masyarakat.
"Akibat dari itu semua saya, pengusaha pangkalan mitan juga dirugikan selain masyarakat terkena kena dampaknya. Kami dirugikan secara materi, sebabnya dari pengurangan pasokan yang biasa satu pangkalan menerima jatah satu tangki perminggu sekarang satu tangki untuk dua minggu. Sedangkan pemerintah memaksa masyarakat agar beralih ke bahan bakar gas, mending kalau mau masyarakatnya, jadi itu sebab dari pada masyarakat tahu bahwa menggunakan bahan bakar gas akan membahayakan," terang H Tauhid.
Masih menurut H tauhid, wajar bila masyarakat takut akan hal itu karena yang mereka tahu bahayanya dibanding mampaatnya yang disebabkan tidak ada penyuluhan untuk penerangan gas.
Bila perlu tahu masyarakat luas banyak orang yang menggunakan gas selama puluhan tahun namun tidak terjadi apa-apa apalagi sampai ada korban jiwa. Dia berharap agar sebelum masyarakat menerima subsidi gas agar menjadi perhatian serius pemerintah demi kenyamanan kita semua.(dds)
=========================


445 Calhaj Ikuti Proses Manasik

445 Calhaj Ikuti Proses Manasik
SUBANG-Kabupaten Subang pada musim haji tahun 1429 H/2008 M akan memberangkatkan sebanyak 1.328 calon jemah haji. Berkaitan dengan tahapan pelaksanaan ibadah tersebut, Senin (27/10) dilaksanakan bimbingan manasik haji massal sebanyak 445 dan bimbingan manasik gelombang pertama. Untuk gelombang kedua serta ke tiga akan dilaksanakan pada Selasa dan Rabu 28-29 Oktober 2008.
Menurut Bupati Subang Maman Yudia SPd, para calon jemaah haji hendaknya bersukur karena proses pemberangkatan ibadah haji telah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan. ”Agar seluruh calon jemaah haji mempersiapkan fisik yang prima, dan kesiapan mental harus benar-benar dipersiapkan mengingat medan maupun kultur masyarakat yang akan ditemui sangat berbeda dengan lingkungan di Subang,” ujarnya.
Maman menambah, agar para calon jemah haji menjaga nama baik pribadi, daerah maupun bangsa dan negara serta seluruh tahapan dilaksanakan sebaik baiknya. ”Organisasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Subang melakukan pembinaan sekaligus optimalisasi peran para hujjaj dalam pembinaan umat dan kepedulian sosial. Kepada seluruh calon jemaah haji agar diberikan kesehatan lahir dan bathin sekaligus diberikan kekuatan, dalam menjalankan ibadah haji ini,” kata Maman.
Sementara itu Kepala Staf Penyelenggara Haji dan Umroh Kabupaten Subang yang juga Kepala Kandepag Drs H Moh Musa MSi didampingi staf Edy mengatakan, bahwa para pembimbing yang dilibatkan merupakan unsur MUI, IPHI, pimpinan majlis taklim serta unsur KBIH.(bds)
=========================

Tidak ada komentar: